Jumat, 10 Juni 2011

Islam dan Lingkungan Hidup


12.32 |

Nabi Muhammad SAW dalam setiap pertempuran melawan kaum kafir senantiasa mengingatkan kepada para sahabat dan pasukannya untuk tidak merusak tata lingkungan hidup atau ekologis setempat. Lebih jelasnya pesan tersebut terdiri dari 3 hal : Pertama, jangan menyakiti wanita dan anak-anak. Kedua, jangan melukai dan membunuh orang-orang Quraisy yang sudah menyerah serta tak berdaya. Ketiga, jangan menebang pohon dan membunuh binatang di daerah penaklukan. Perhatian Nabi Muhammad SAW terhadap lingkungan hidup terlihat jelas pada bunyi pesan yang ketiga. Dari sini nabi Muhammad melihat kelestarian lingkungan dan ekosistem merupakan aspek yang penting untuk menjaga kelestarian hidup manusia. Selain itu lingkungan yang baik akan memberikan dampak positif pada sosio kultural masyarakat setempat.
Tapi seiring waktu berlalu dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan sandang, pangan dan papan, kelestarian lingkungan lambat laun tidak diperhatikan. Bahkan yang terjadi sebaliknya, yaitu perusakan lingkungan hidup dan eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali sehingga mengakibatkan terjadinya bencana alam yang menelan korban jiwa tidak sedikitpun tingkat kesadaran umat islam tentang kelestarian lingkungan hidup masih tertinggal jauh dibanding umat non muslim khususnya di benua eropa. Bisa kita buktikan lewat kelompok-kelompok pejuang lingkungan hidup banyak didominasi oleh orang-orang yang tidak pernah mengenyam dalil-dalil kitab suci Al Qur’an dan sunah mengenai pentingnya melestarikan lingkungan. Sebut saja seperti kelompok Green peace dengan aksinya yang terbilang berani sekedar untuk mengingatkan kepada manusia tentang pentingnya konservasi dan kelestarian lingkungan hidup.
Ini kenyataan yang sungguh ironis terjadi pada kaum muslimin, terlebih lagi agama Islam tidak semata terdiri dari kegiatan ritual, melainkan juga berupa tanggung jawab terhadap dunia, melampaui batas keagamaan. Dalam hubungan ini, setiap orang harus melakukan segala upaya untuk menjaga kesinambungan antara dirinya dengan alamnya.
Sesungguhnya keterpurukan umat islam yang sering dilanda berbagai bencana alam disebabkan oleh problem moralitas masyarakat yang belum menegaskan identitas diri sebagai umat pelestari lingkungan hidup. Untuk itu, umat islam pertama-tama harus mengetahui dahulu hubungan antara agama dan lingkungan. Dengan mengidentifikasi diri pada tema lingkungan hidup maka setiap pribadi umat akan mampu merefleksikan gaya hidup serta kebiasaan sehari-harinya guna memperhatikan kelestarian lingkungan setempat. Sehingga melestarikan alam menjadi kegiatan yang bersifat spiritual, terlepas dari segala tren yang ada. Dengan begitu gerakan melestarikan lingkungan hidup selangkah lebih maju dan apa yang menjadi spirit islam sebagai “rahmat sekalian alam benar-benar terwujud melalui refleksi sikap dan tingkah laku setiap individu-individu umat islam. Amin
Oleh : Khoirul Fata ( kru Qommunity Radio Kairo )


0 komentar: