Minggu, 06 Februari 2011

Terjadinya Tsunami


19.12 | ,

Tsunami menjadi populer di telinga masyarakat Indonesia sejak kota Banda Aceh luluh lantak pada bulan Desember 2004. Sebelumnya, meski tsunami sering terjadi kata itu kurang dikenal.
Kebanyakan tsunami yang terjadi sebelum peristiwa Tsunami Aceh itu hanyalah tsunami kecil dan terjadinya pun lebih sering mengenai pulau-pulau kecil tak berpenghuni. Tsunami besar yang terjadi di Banda Aceh itu membuka kesadaran banyak orang sekaligus menimbulkan pertanyaan tentang penyebab terjadinya tsunami.
Kata tsunami ini berasal dari dua kata dalam bahasa Jepang, yaitu tsu dan nami. Tsu berarti pelabuhan, dan nami berarti gelombang. Tsunami sendiri berarti perpindahan badan secara yang terjadi akibat perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.
Penyebab Tsunami
Tsunami tidak akan terjadi jika tidak ada faktor pemicu. Faktor penyebab terjadinya tsunami ini adalah:
• Gempa bumi yang berpusat di bawah laut
Gempa bumi didasar laut ini merupakan penyebab utama terjadinya tsunami. Tsunami yang menghancurkan kota Banda Aceh tahun 2004 dan tsunami yang memporak-porandakan Pulau Mentawai pada tahun 2010 ini berasal dari adanya gempa bumi yang berpusat di bawah laut.
Sebagai negara kepulauan yang dikelilingi oleh laut dan samudera, Indonesia sangat berpotensi terkena tsunami. Meskipun demikian, tidak semua gempa bumi dibawah laut berpotensi menimbulkan tsunami. Gempa bumi dasar laut dapat menjadi pernyebab terjadinya tsunami adalah gempa bumi dengan kriteria sebagai berikut:
- Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.
- Pusat gempa kurang dari 30 km dari permukaan laut.
- Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 SR
- Jenis pensesaran gempa tergolong sesar vertikal (sesar naik atau turun).

Gempa bumi yang kuat apabila terjadi di dasar laut dapat menimbulkan gelombang laut yang besar atau yang biasa disebut TSUNAMI. Tsunami dapat memiliki kecepatan lebih dari 500 km/jam.
Tsunami adalah gelombang besar yang di akibatkan oleh pergeseran bumi di dasar laut. Kata tsunami berasal dari bahasa jepang yang berarti gelombang pelabuhan.

Beberapa hal akibat dari tsunami :
a. banjir dan gelombang pasang
b. kerusakan pada sarana dan prasarana
c. pencemaran air bersih

Tanda-Tanda Terjadinya Tsunami
- Pada umumnya terjadi gempa yang sangat kuat.
- Permukaan laut akan surut tiba-tiba. Hal tersebut merupakan awal tanda gelombang raksasa akan datang dan sekaligus pratanda peringatan datangnya tsunami.
- Tsunami terdiri atas beberapa rangkaian gelombang. Pada umumnya,gelombang pertama bukan gelombang yang besar dan membahayakan, namun sesaat kemudian akan muncul gelombang yang lebih besar dan berbahaya.
- Pemasangan alat berteknologi tinggi(tsunami buoy), yaitu sistem peringatan dini gelombang tsunami.

Cara Menyelamatkan Diri dari Tsunami
- Segera mengungsi dan ketempat yang menjauhi tempat kejadian.
- Jika disertai gempa berlari ketempat yang lebih tinggi (menjauhi pantai).
- Mengutamakan keselamatan jiwa sendiri, tak perlu memikirkan harta.
- Jika terjebak dalam tsunami maka cari benda-benda terapung sebagai rakit.

Upaya Mengurangi Dampak Tsunami
100 meter dari wilayah pesisir tidak di jadikan sebagai tempat pemukiman Menanam tanaman yang mempunyai daya resistensi tinggi dalam menahan gelombang tsunami.

• Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi dapat menyebabkan terjadinya gempa vulkanik (gempa akibat letusan gunung berapi). Tsunami besar yang terjadi pada tahun 1883 adalah akibat meletusnya Gunung Krakatau yang berada di Selat Sunda. Meletusnya Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat pada tanggal 10-11 April 1815 juga memicu terjadinya tsunami yang melanda Jawa Timur dan Maluku. Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada di wilayah ring of fire (sabuk berapi) dunia tentu harus mewaspadai ancaman ini.
• Longsor Bawah Laut
Longsor bawah laut ini terjadi akibat adanya tabrakan antara lempeng samudera dan lempeng benua. Proses ini mengakibatkan terjadinya palung laut dan pegunungan. Tsunami karena longsoran bawah laut ini dikenal dengan nama tsunamic submarine landslide. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2008 menemukan adanya Palung Siberut yang membentang dari Pulau.
• Hantaman Meteor di Laut
Jatuhnya meteor berukuran besar di laut juga merupakan penyebab terjadinya tsunami.
Rambatan gelombang tsunami
Kecepatan rambat gelombang tsunami berbeda-beda, tergantung pada kedalaman laut. Di laut dalam, kecepatan rambat tsunami mencapai 500 – 1000 km per jam atau setara dengan kecepatan pesawat terbang namun ketinggian gelombangnya hanya sekitar 1 meter.
Ketika gelombang tsunami ini sudah mendekati pantai, kecepatan rambatnya hanya sekitar 30 km per jam, namun ketinggian gelombangnya bisa mencapai puluhan meter. Ini sebabnya banyak orang yang sedang berlayar di laut dalam tak menyadari adanya tsunami. Mereka baru mengetahui tsunami telah terjadi ketika tiba di daratan dan menyaksikan kehancuran mengerikan yang disebabkan oleh tsunami.


0 komentar: